Gerakan reformasi 98 lahir dari sebuah kesadaran pentingnya membatasi kekuasaan. Sejarah telah memberikan pelajaran, tanpa pembatasan, kekuasaan terbukti menjadi korup dan otoriter. Karena itu segala upaya untuk mencoba memperpanjang kekuasaan adalah tindakan berbahaya yang mengkhianati cita-cita reformasi.

Baca juga:  Bey Machmudin Resmikan Galeri Arsip COVID-19 Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

Di saat yang sama kita saksikan rakyat semakin mengalami kesulitan dalam berbagai sendi kehidupan. Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi, harga bahan bakar naik, rakyat antri minyak goreng di mana-mana.

Baca juga:  Rangkaian BUBOS 2022, Atalia Ridwan Kamil Saksikan KOAS di Pangandaran

Sementara itu, kritik dari mahasiswa dan civil society sebagai bagian dari semangat historis menjaga demokrasi berjalan pada relnya malah ditanggapi sinis dan represif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *